Detail Post
Burung Perkutut
16 April 2017 / Admin / , , / 15078 Kali Dilihat / 1 Komentar
Burung Perkutut (Geosperlia striata)
Fauna identitas Daerah Istimewa Yogyakarta adalah burung Perkutut (Geopelia striata (Linnaeus, 1766)). Burung Perkutut ditetapkan sebagai fauna identitas DIY dengan Keputusan Gubernur Kepala DIY No. 385/KPTS/1992 tentang Penetapan Identitas Flora dan Fauna Daerah Propinsi DIY.
Deskripsi
Burung khas dari Jawa berukuran sedang (20 – 25 cm). Karakter bulu bagian atas berwarna coklat-krem hingga abu-abu yang berujung hitam. Bagian terluar bulu ekor berwarna kehitaman dengan ujung putih. Kepala kecil berwarna abu-abu, bulu pada bagian leher dansayapnya bergaris hitam halus. Bagian seputar mata tanpa bulu berwarna abu-abu hingga biru. Paruh sedang berwarna abu-abu kebiruan. Kaki tipe paserin (bertengger) berwarna merah hingga merah jambu tua.
Klasifikasi
Kedudukan burung Perkutut dalam tingkat takson adalah sebagai berikut:
Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Aves
Ordo : Columbiformes
Famili : Columbidae
Genus : Geopelia
Spesies : Geopelia striata (Linnaeus, 1766)
Persebaran
Perkutut memiliki persebaran di Filipina, Semenanjung Malaysia, Sumatera, Jawa, Bali, dan Lombok. Spesies ini telah diintroduksi ke seluruh wilayah Asia Tenggara, Kalimantan, Sulawesi, dan pulau-pulau lain di Indonesia. Di DIY burung ini persebarannya merata di seluruh wilayah.
Status Perlindungan
Spesies ini belum dimasukkan dalam daftar spesies dilindungi menurut Peraturan Pemerintah No. 7 Tahun 1999 dan juga belum termasuk dalam daftar IUCN Red List.
Perkembangbiakan
Musim berkembangbiak pada bulan September – Juni di Semenanjung Malaysia, pertengahan Februari sampai akhir Mei di Filipina dan Oktober di Kalimantan. Sarangnya ditempatkan pada pohon atau semak.
Manfaat dan Nilai-nilai Penting
Burung Perkutut memakan rerumputan, benih gulma dan serangga, jadi dimungkinkan manfaat di alam sebagai pengontrol alami gulma dan serangga. Perkutut sebagai klangenan(hewan peliharaan kesayangan) masyarakat Yogyakarta terutama kaum priyayi (bangsawan) saat ini hampir semua masyarakat menyukainya karena suaranya yang bagus dan memiliki nilai ekonomi yang tinggi.
Gambar 1. Perkutut
Sumber: Profil Kehati DIY Tahun 2016
Post Terkait
1 Komentar
-
Sebelumnya 1 Selanjutnya
Tinggalkan Komentar
Side Menu

Alisa Isnaeni
10 May 2017 09:43:ammin, adakah tempat konservasi atau habitat asli burung perkutut ini ?
terimakasih