Detail Post

Pohon Gondang

29 Januari 2021 / Admin / , , / 1240 Kali Dilihat / 0 Komentar

Gondang secara lokal dikenal dengan berbagai nama antara lain: gondang (Jawa, Bali); kondang, kundang (Sunda), ara, arah, aro, barai silai uding, haru kucing (Sumatera); hara, hua, nyawai (Kalimantan), aga, andarahi montaha, bunta, rolli (Sulawesi); akau, andei yeva,gondal, sesem, kabato (Maluku); ganalang, kanjilu (Sumba), toro (Halmahera Utara), coro (Ternate). Di luar negeri jenis ini dikenal dengan nama ara kelepong, ara kelumpang (Malaysia); tangisang bayauak (Pilipina); dan phuuk (Thailand) (Heyne, 1987; Sumarni et al., 1999). Ciri-Ciri Taksonomi Secara taksonomi mempunyai urutan sebagai berikut: Kingdom : Plantae, Divisi : Magnoliophyta, Kelas : Magnoliopsida, Ordo : Rosales, Famili : Moraceae; Genus : Ficus, Species : Ficus variegata Blume. Ciri-Ciri Morfologi Gondang berhabitus pohon dengan tinggi dapat mencapai 30-40 m. Diameternya mencapai 85-100 cm. Batang berbanir hingga 2 m dan licin tidak beralur. Kulit batang berwarna abu-abu. Daun tunggal, tersebar, berbentuk bulat telur dan pangkal membulat berbentuk hati, ujung daun meruncing. Daun tipis dengan ukuran 9-25 cm x 4,5-12,5 cm. Urat daun sekunder jumlahnya 4-8 pasang, pada pangkal batang susunannya seperti menjari, panjang tangkai daun 2,5 sampai 18 cm. Bunga gondang digolongkan unisexual. Struktur bunga betina terdiri dari stylus yang memanjang dan berwarna putih, ovarium, kelopak bunga (calyx) berwarnna merah dan tangkai bunga (pedicle). Waktu yang dibutuhkan mulai dari tunas bunga sampai buah masak sekitar 2-3 bulan. Jenis pohon gondang mulai berbuah pada umur muda. Buah berbentuk bulat seukuran bola bekel. Buah muda berwarna hijau, buah masak berwarna merah jambu. Rasanya manis masam sangat disukai satwa pemakan buah seperti monyet dan kera. Perbanyakan tanaman dapat dilakukan melalui perbanyakan generatif dengan biji, dan vegetatif dengan stek pucuk dan stek batang. Penyebaran dan ekologi Jenis pohon gondang termasuk jenis yang memerlukan cahaya penuh (intoleran). Secara alami gondang dapat tumbuh pada ketinggian 0-1000 m dpl, pada tipe iklim B, pH tanah 4,5-5,5 dan pada jenis tanah kelompok podsolik merah kuning. Jenis pohon gondang tersebar di Asia Tenggara. Di Indonesia gondang tumbuh tersebar diantaranya di wilayah Kalimantan Timur dan di Pulau Jawa yang tumbuh tidak dalam bentuk kelompok. Di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta gondang sudah mulai langka, tanaman ini biasanya masih dijumpai di sekitar sumber air dan tepi sungai, beberapa pohon ditemukan di petak 22 hutan tahura bunder dan kawasan hutan kota tawarsari, wonosari, Gunungkidul. Pemanfaatan tanaman Sebagai salah satu jenis Ficus, gondang dapat berperan untuk perbaikan lingkungan, karena kemampuannya dalam menyerap gas beracun. Selain untuk konservasi, jenis ini juga dapat berperan penting dalam rehabilitasi lahan karena ia termasuk golongan pionir dan mudah ditemui secara alami di hutan alam bekas kebakaran. Untuk peningkatan produktivitas hutan, gondang merupakan salah satu jenis alternatif yang dapat dikembangkan dalam bentuk hutan tanaman karena pohon ini termasuk tanaman tumbuh cepat (fast growing species). Kayu Gondang dapat digunakan untuk kayu lapis, peti kemas, alat rumah tangga, kayu pertukangan dan face veneer. Kayu gondang memiliki corak kayu yang baik, berwarna cerah, kuning keputihan, serta mudah untuk perlakuan pengawetan. Kayu gondang sangat baik untuk konstruksi bangunan sementara, moulding, interior, laci, kotak untuk buah, dan sebagai bahan baku pulp dan kertas. Kayu gondang bila dibakar akan menyala terus menerus sehingga cocok untuk pembakaran kapur. Selain kayu, pohon gondang menghasilkan daun yang sangat digemari oleh rusa sehingga dapat dijadikan pakan rusa untuk pengembangan penangkaran rusa. Buah dari pohon gondang juga disukai oleh burung dan primata seperti macaca fascicularis atau kera ekor panjang dan juga lutung. Admin



Post Terkait


Tinggalkan Komentar